Analisis Kinerja Pelayanan Gardu Tol Pekanbaru-Dumai
Keywords:
Aksesibilitas, GTO, Waktu Pelayanan, Panjang AntrianAbstract
Standar pelayanan minimal jalan tol terdiri dari delapan substansi pelayanan yaitu kondisi jalan tol, kecepatan tempuh rata-rata, aksesibilitas, mobilitas, keselamatan, unit pertolongan/penyelamatan dan bantuan pelayanan, lingkungan, dan tempat istirahat. Aksesibilitas merupakan ukuran pelayanan yang harus dicapai yang berkaitan dengan kemudahan interaksi antara pengguna tol dengan fasilitas pada jalan tol yaitu gardu tol.
Aksesibilitas merupakan standar yang mengatur waktu pelayanan/transaksi gardu dan panjang antrian kendaraan pada gardu. Tol Pekanbaru-Dumai merupakan GTO dengan sistem tertutup. Teori antrian digunakan untuk menganalisis intensitas lalu lintas dan intensitas antrian pada gardu tol.
Berdasarkan analisis jumlah kedatangan kendaraan pada umur rencana jalan 15 tahun yaitu 2.811 smp/jam, dengan analisis waktu kendaraan dalam antrian adalah 44 detik dan jumlah kendaraan dalam antrian adalah 11 smp, dengan waktu pelayanan maksimal 4 detik. Hal tersebut masih sesuai dengan standar jalan tol pada gardu masuk. Namun, waktu pelayanan ? 5 detik, akan terjadi antrian (? > 1). Untuk meminimalisir antrian bisa diupayakan dengan meminimalisir waktu pelayanan, modifikasi tipe gardu, atau dengan membuat satu lajur baru.