Analisisi Geoteknik Runway Bandara Sultan Syarif Kasim II International Airport STA 2+300 hingga STA 2+600
Keywords:
Geoteknik, Runway, Konsolidasi, Daya dukung, CPTuAbstract
Bandara Runway Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II mengalami kenaikan jumlah penumpang dan barang serta pergerakan lalu lintas pesawat, pada tahun 2018 pertumbuhan penumpang datang dan berangkat meningkat sebesar 13,92%, lalu lintas pesawat meningkat sekitar 23,27% dan barang meningkat sekitar 64,17% Proyeksi untuk tahun 2025 memperkirakan peningkatan penggunaan runway menjadi 69.369 pesawat. Pada November 2018, terjadi kerusakan pada aspal runway di segmen STA 2+240 hingga STA 2+600 yang menimbulkan keprihatinan terkait operasional dan keselamatan penerbangan di Bandara SSK II. Studi penyelidikan dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab kerusakan dan mencari langkah perbaikan yang tepat. Metodologi investigasi tanah yang digunakan meliputi pengujian lapangan (boring tanah, SPT, dan CPTu, analisis data boring, dan uji laboratorium mekanika tanah serta analisa geoteknik. Penyelidikan geotek berfokus pada runway STA 2+300 hingga STA 2+600 Bandara Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru, Provinsi Riau. Hasil dari Pengujian CPTu menunjukkan kapasitas dukung tanah lebih rendah dibandingkan dengan Pengujian Laboratorium. Perhitungan konsolidasi tanah menggunakan data CPTu menghasilkan nilai yang lebih tinggi daripada data dari Pengujian Laboratorium. Metode Schmertmann memberikan nilai konsolidasi tanah yang lebih rendah dibandingkan metode Muni Budhu. Time rate konsolidasi memenuhi kriteria untuk sebagian besar lokasi, kecuali STA 2+500 yang tidak memenuhi syarat. Derajat konsolidasi masih di bawah 90%, menunjukkan penurunan tanah yang lama dengan estimasi penurunan yang signifikan (>2.5 cm). Oleh karena itu, diperlukan perbaikan pada STA 2+380 hingga STA 2+600.