Analisis Perbandingan Antara Kondisi Temperatur Perkerasan Aspal Maksimum Aktual Dengan Manual Desain Perkerasan Jalan di Provinsi Riau

https://doi.org/10.35583/js.v12i2.269

Authors

  • Khairil Badry Universitas Riau
  • Leo Sentosa Universitas Riau
  • Gunawan Wibisono Universitas Riau

Keywords:

Temperatur udara, sifat mekanis, modulus kekakuan, faktor koreksi modulus

Abstract

Temperatur udara menjadi salah satu faktor paling penting yang mempengaruhi sifat mekanis campuran aspal, sehingga semakin tinggi suhu udara disuatu tempat maka semakin tinggi suhu perkerasan aspal yang berada di daerah tersebut. Peningkatan suhu dan waktu pembebanan yang lama dapat mempengaruhi tingkat deformasi pada struktur lapisan perkerasan aspal serta karakteristik distribusi bebannya. Ketika suhu meningkat dan waktu pembebanan menjadi lebih lama, nilai modulus kekakuan campuran beraspal mengalami penurunan yang signifikan. Hal ini menyebabkan perkerasan aspal mengalami deformasi berlebih, yang dapat mengakibatkan terbentuknya alur pada perkerasan aspal. Tabel nilai faktor koreksi modulus campuran beraspal hanya sebatas suhu perkerasan aspal sebesar 38OC sampai 42OC, sedangkan di wilayah Provinsi Riau cenderung memiliki suhu udara yang tinggi sehingga diperlukan pemeriksaan suhu perkerasan aspal yang terjadi di Provinsi Riau. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa suhu temperatur perkerasan aspal yang berada di Provinsi Riau melebihi dari suhu yang telah ditetapkan, dimana di Provinsi Riau didapatkan suhu maksimum perkerasan aspalnya sebesar 54.90OC dan suhu perkerasan aspal rata-ratanya sebesar 47.27OC, sehingga dilakukan penghitungan untuk menentukan nilai faktor koresi modulus campuran beraspal yang hasilnya untuk suhu maksimum sebesar 0.329 dan suhu rata-rata sebesar 0.606.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2024-12-31

How to Cite

Khairil Badry, Sentosa, L., & Wibisono, G. (2024). Analisis Perbandingan Antara Kondisi Temperatur Perkerasan Aspal Maksimum Aktual Dengan Manual Desain Perkerasan Jalan di Provinsi Riau. SAINSTEK, 12(2), 230–238. https://doi.org/10.35583/js.v12i2.269

Issue

Section

Articles