Modeling Banjir di DAS Mikro Menggunakan EPA SWMM 5.2 Untuk Mendukung Manajemen Drainase Kota
Keywords:
simulasi banjir, drainase perkotaan, EPA SWMM 5.2, DAS kecil, kapasitas saluran maksimalAbstract
Permasalahan utama pada saluran drainase di Kota Pekanbaru adalah kurangnya perhatian dari pemerintah dan masyarakat, seperti kebiasaan membuang sampah sembarangan ke dalam saluran drainase serta membiarkan endapan sedimen menumpuk yang berpotensi menyebabkan banjir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi eksisting saluran drainase serta memberikan solusi untuk mengatasi genangan dengan melakukan perubahan dimensi saluran drainase di Jalan Soebrantas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah simulasi model EPA-SWMM 5.2 yang menjadi kunci untuk memahami dinamika hidrologi dan hidraulika serta merancang solusi efektif guna meningkatkan kapasitas sistem drainase dan mengurangi risiko banjir. Data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini berupa data curah hujan dan peta topografi yang diperoleh dari BWS Wilayah III, Pekanbaru. Data curah hujan yang digunakan merupakan data selama 10 tahun terakhir, mulai dari tahun 2014 hingga 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa evaluasi saluran drainase di Jalan Soebrantas mampu memberikan solusi melalui proses simulasi model dengan mengubah kedalaman saluran menjadi 1,5 meter sehingga dimensi baru saluran drainase mampu menampung kapasitas aliran.